Rabu, 31 Oktober 2012

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

1. Metode Pengumpulan Data

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dalam penelitian ini adalah kuesioner. Peneliti menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Delgado dan Munuera (2005). Skala ini berinteraksi 1-5 dengan pilihan jawaban sebagai berikut :
• (1) Sangat Tidak Setuju (STS)
• (2) Tidak Setuju (TS)
• (3) Cukup Setuju (CS)
• (4) Setuju (S)
• (5) Sangat Setuju (SS)

2. Alat Analisis

• Analisis Regresi Berganda

Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas. Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linear berganda. Disebut berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel tergantung.

• Analisis Koefisien Determinasi 

Koefisien Determinasi (R²) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dalam hal ini perhitungan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas (produk, harga, tempat , promosi dan kostumisasi) dalam menjelaskan variabel terikat (minat beli konsumen). Analisis ini digunakan untuk menunjukkan berapa persen fluktuasi atau variasi pada suatu variabel (Y) dan dapat dijelaskan atau disebabkan oleh variabel lain (X).





Selengkapnya...

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
 
Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar-benar diperhitungkan. 

·         Faktor Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui suatu proses sosial yang melibatkan keluarga dan lembaga-lembaga sosial penting lainnya. 

Sub-budaya

Setiap kebudayaan terdiri dari sub budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub budaya dibedakan menjadi empat jenis : kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis.

Kelas Sosial

Kelas-kelas sosial adalah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku serupa.

·         Faktor Sosial 

Kelompok Refrensi
 
Kelompok refrensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Beberapa diantaranya kelompok primer, yang dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan, seperti keluarga, teman, tetangga, dan teman sejawat. Kelompok- kelompok sekunder, yang cenderung lebih resmi dan yang mana interaksi menjadi anggotanya disebut kelompok aspirasi. Sebuah kelompok diasosiatif (memisahkan diri) adalah sbuah kelompok yang nilai atau perilakunya tidak disukai oleh individu. Para pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok-kelompok refrensi dari konsumen sasaran mereka pada tiga cara. Pertama, kelompok refrensi memperlihatkan pada seseorang perilaku dan gaya hidup baru. Kedua, mereka juga mempengaruhi sikap dan konsep jati diri seseorang karena orang tersebut umumnya ingin “menyesuaikan diri”. Ketiga, mereka menciptakan tekanan untuk menyesuaikan diri yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek seseorang. Keluarga Kita dapat membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli, yang pertama adalah : keluarga orientasi, yang merupakan orang tua seseorang. Dari orangtualah seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik, ekonomi, dan merasakan ambisi pribadi nilai atau harga diri dan cinta. Keluarga prokreasi, yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara intensif. Peran dan Status Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya, keluarga, klub, organisasi, dan posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status.

·         Faktor Pribadi

Umur dan tahapan dalam siklus hidup konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.

Pekerjaan

Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.

Keadaan Ekonomi

Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk persentasi yang mudah dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung.

Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.

Kepribadian dan Konsep Diri

Yang dimaksud dengan kepribadian adalah karekteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suat variabel yang sangat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen.

·         Faktor Psikologis

Motivasi

Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, dan rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima. Salah satu teori Motivasi adalah Teori Motivasi Maslow, menjelaskan mengapa seseorang didorong oleh kebutuhan tertentu pada saat-saat tertentu. Mengapa seseorang menggunakan waktu dan energi yang besar untuk keamanan pribadi sedangkan orang lain menggunakan waktu dan energi yang besar untuk mengejar harga diri? Jawabannya adalah bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki, dari kebutuhan yang paling mendesak hingga yang kurang mendesak.

Persepsi

Proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini orang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama karena adanya tiga proses persepsi :
1. Perhatian yang selektif.
2. Gangguan yang selektif.
3. Mengingat kembali yang selektif.
Faktor-faktor persepsi ini yaitu perhatian, gangguan, dan mengingat kembali yang selektif bahwa para pemasar harus bekerja keras agar pesan yang disampaikan diterima. Proses Belajar,Proses menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Kepercayaan Terhadap Sikap, Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Keputusan membeli seseorang merupakan hasil suatu hubungan yang saling mempengaruhi dan yang rumit antara faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologi. Banyak dari faktor ini tidak banyak dipengaruhi oleh pemasar. Namun faktor-faktor ini sangat berguna untuk mengidentifikasikan pembeli-pembeli yang mungkin memiliki minat terbesar terhadap suatu produk. Faktor-faktor lain dapat dipengaruhi oleh pemasar dan dapat mengisyaratkan pada pemasar mengenai bagaimana mengembangkan produk, harga, distribusi, dan promosi.








Selengkapnya...

Sabtu, 20 Oktober 2012

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kini semakin banyak orang menggunakan kawat gigi atau behel gigi untuk meluruskan dan merapikan gigi mereka. Kawat gigi adalah jenis perawatan ortodonti, atau pengobatan yang ditujukan untuk mengoreksi letak gigi yang tidak beraturan atau menyesuaikan rahang atas dan bawah.
Belakangan ini, kita sering menjumpai orang-orang yang memakai kawat gigi. Mulai dari anak-anak (biasanya berusia diatas 10 tahun), remaja dan orang dewasa. Dari 3 golongan umur diatas pemakai kawat gigi terbanyak adalah remaja.
Bagi anda yang dulu menyukai telenovela, pasti tahu dengan serial Betty La Fea. Betty La Fea adalah sekretaris berkacamata tebal dan berkawat gigi, pada waktu itu siapa saja yang memakai kawat gigi terlihat kuno. Hingga pada saat itu setiap orang yang memakai kawat gigi, sering dibanding-bandingkan dengan artis telenovela itu yang terkesan kuno.
Tapi siapa sangka, kawat gigi yang pada maraknya telenovela Betty La Fea sering menjadi bahan ledekan kini malah menjadi trend dan amat digemari oleh anak-anak muda dan orang dewasa terutama yang berdomisili di kota - kota besar di Indonesia.
Alasan mereka memakai kawat gigi beragam, diantaranya sebagai berikut:
1. Mampu meningkatkan rasa percaya diri
2. Kebutuhan
3. Fashion
4. Membantu Proses Diet
Berdasarkan uraian diatas maka penulis memilih judul “FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DALAM PENGGUNAAN KAWAT GIGI’’. 

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang menjadi bahasan dalam penelitian ini adalah :
1. Faktor apa yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam penggunaan kawat gigi ?
2. Faktor apa yang paling besar pengaruhnya dalam keputusan mahasiswa menggunakan kawat gigi ?

3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam penggunaan kawat gigi.
2. Untuk mengetahui faktor apa yang paling besar pengaruhnya dalam keputusan mahasiswa menggunakan kawat gigi.




Selengkapnya...

Sabtu, 13 Oktober 2012

TEMA dan JUDUL

Tema dan Judul Penulisan :

"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DALAM PENGGUNAAN KAWAT GIGI"

Selengkapnya...

LATAR BELAKANG MASALAH

Kini semakin banyak orang menggunakan kawat gigi atau behel gigi untuk meluruskan dan merapikan gigi mereka. Kawat gigi adalah jenis perawatan ortodonti, atau pengobatan yang ditujukan untuk mengoreksi letak gigi yang tidak beraturan atau menyesuaikan rahang atas dan bawah.

Belakangan ini, kita sering menjumpai orang-orang yang memakai kawat gigi. Mulai dari anak-anak (biasanya berusia diatas 10 tahun), remaja dan orang dewasa. Dari 3 golongan umur diatas pemakai kawat gigi terbanyak adalah remaja.

Bagi anda yang dulu menyukai telenovela, pasti tahu dengan serial Betty La Fea. Betty La Fea adalah sekretaris berkacamata tebal dan berkawat gigi, pada waktu itu siapa saja yang memakai kawat gigi terlihat kuno. Hingga pada saat itu setiap orang yang memakai kawat gigi, sering dibanding-bandingkan dengan artis telenovela itu yang terkesan kuno.

Tapi siapa sangka, kawat gigi yang pada maraknya telenovela Betty La Fea sering menjadi bahan ledekan kini malah menjadi trend dan amat digemari oleh anak-anak muda dan orang dewasa terutama yang berdomisili di kota - kota besar di Indonesia.

Alasan mereka memakai kawat gigi beragam, diantaranya sebagai berikut:
1. Mampu meningkatkan rasa percaya diri
2. Kebutuhan
3. Fashion
4. Membantu Proses Diet

Berdasarkan uraian diatas maka penulis memilih judul “FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DALAM PENGGUNAAN KAWAT GIGI’’.






Selengkapnya...

Analisis JURNAL 3

Judul :
Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Shampo (Studi Kasus Pada Masyarakat Tanah Baru Depok).

Pengarang :
Octaviani Palantupen (Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma).

Tahun :
2010

Latar Belakang :
Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sebagai sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap objek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.
Iklan adalah suatu wacana yang memberikan efek kepercayaan bagi pelanggan khususnya untuk produk-produk yang masih baru ataupun produk-produk yang memerlukan kepercayaan serta kredibilitas tinggi untuk diyakini oleh konsumen akan kualitas dan kinerja produknya. Iklan hanyalah salah satu contoh untuk mengenalkan produk atau jasa yang ingin di pasarkan kepada pasar sasaran. Namun iklan sangat berperan penting dalam dunia pemasaran. Tujuan iklan sangat tergantung dari setiap perusahaan, baik untuk menginformasikan, membujuk, atau mengingatkan.
Dalam hal pengambilan keputusan membeli shampoo sangat banyak faktor yang mempengaruhi konsumen, baik itu selera, pendapatan, gaya hidup atau bahkan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Promosi merupakan suatu hal yang penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk menarik perhatian, menimbulkan interest, menimbulkan minat untuk membeli dan akhirnya adanya tindakan dari konsumen.
Iklan bisa digunakan untuk membentuk citra jangka panjang sebuah produk dan juga untuk menggerakkan penjualan cepat. Iklan merupakan cara efisien untuk mencapai banyak pembeli yang secara geografis tersebar. Iklan haruslah dilaksanakan dalam skala cukup besar untuk membuat kesan yang efektif terhadap pasarnya. Dari berbagai macam media yang ada, banyak pengiklan yang memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan informasi.
Pengiklanan di media televisi hingga kini masih dianggap cara paling efektif dalam mempromosikan produk terutama di Indonesia yang masyarakatnya masih brand minded dimana merek yang pernah muncul di iklan ditelevisi lebih digemari daripada yang tidak diiklankan di televisi, tidak hanya merek yang mendapat perhatian konsumen dalam suatu iklan, celebrity endorser (selebriti) yang digunakan pada iklan yang juga dapat menimbulkan persepsi konsumen sehingga menimbulkan suatu keyakinan yang kuat dan minat sehingga memperkuat keputusan pembelian konsumen akan produk tersebut. Periklanan yang dilakukan pun mencakup pada setiap media baik media cetak atau media elektronik. Strategi promosi yang diterapkan oleh suatu perusahaan berhasil dalam membangun kesadaran mereknya.

Rumusan Masalah :
1. Apakah variabel merek berpengaruh signifikan terhadap keyakinan?
2. Apakah variabel celebrity endorser berpengaruh signifikan terhadap keyakinan?
3. Apakah variabel persepsi berpengaruh signifikan terhadap keyakinan?
4. Apakah variabel keyakinan berpengaruh signifikan terhadap minat?
5. Apakah variabel minat berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian shampo?

Tujuan penelitian :
Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :
1. Untuk menguji apakah variabel merek berpengaruh signifikan terhadap keyakinan.
2. Untuk menguji apakah variabel celebrity endorser berpengaruh signifikan terhadap keyakinan.
3.Untuk menguji apakah variabel persepsi berpengaruh signifikan terhadap keyakinan.
4. Untuk menguji apakah variabel keyakinan berpengaruh signifikan terhadap minat.
5. Untuk menguji apakah variabel minat berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian shampoo.

Metode Penelitian :
1. Teknik Analisis
2. Uji Validitas
3. Uji Reliabilitas

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah penulis lakukan, diketahui bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel merek, celebrity endorser, persepsi, keyakinan dan minat. Dimana nilai variabel keyakinan dan minat terbukti sebagai variabel mediasi yang menghubungkan antar variabel terhadap keputusan pembelian.
Dengan adanya hasil pembahasan yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa keyakinan dipengaruhi oleh merek, celebrity endorser, dan persepsi, jika keyakinan semakin besar mempengaruhi konsumen maka semakin kuat keyakinan yang dimiliki oleh konsumen untuk dapat menimbulkan minat konsumen dalam membuat keputusan pembelian akan produk shampoo melalui iklan.
Selengkapnya...

Analisis JURNAL 2

Judul :
Pengaruh Promosi Iklan Televisi terhadap Keputusan Pembelian Kecap Bango pada Mahasiswa Universitas Gunadarma.

Pengarang :
Kania Sekar Asih (Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma).

Tahun :
2010

Latar Belakang :
Seiring dengan berjalannya waktu, makin banyak produk yang dihasilkan oleh suatu produsen dalam menciptakan inovasi baru di bidang kuliner. Indonesia terkenal dengan kuliner yang beragam. Mulai dari yang memiliki cita rasa manis, asin, pedas dan gurih.
Selain produknya yang harus memiliki cita rasa yang unik, produsen tersebut harus memiliki promosi yang bagus pula untuk menyebarkan produk mereka agar dapat diterima oleh konsumen.
Promosi dapat dilakukan melalui iklan televisi maupun secara bertatap muka langsung dengan konsumen. Promosi dengan iklan lebih menguntungkan dibanding dengan promosi secara bertatap muka langsung dengan konsumen dikarenakan promosi dengan iklan di televisi akan disiarkan di seluruh stasiun tv dan tersiarkan di seluruh pelosok negeri. Dengan begitu produk akan diketahui oleh seluruh masyarakat melalui iklan tersebut.
Hasil penelitian tentang promosi yang mempengaruhi keputusan pembelian telah banyak dilakukan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis memilih judul “Pengaruh Promosi Iklan Televisi terhadap Keputusan Pembelian Kecap Bango pada Mahasiswa Universitas Gunadarma”.

Masalah :
1. Adakah pengaruh promosi iklan televisi terhadap keputusan pembelian Kecap Bango?
2. Adakah pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian Kecap Bango?

Tujuan :
1. Untuk mengetahui pengaruh promosi iklan televisi terhadap keputusan pembelian Kecap Bango.
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian Kecap Bango

Metodologi :
Data dan Variabel :
Data ; Data Primer dan Data Sekunder
Variabel ; Promosi (X1), Kualitas Produk (X2), Keputusan Pembeli (Y)
Model Penelitian : Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y)

Kesimpulan :
Berdasarkan data dari uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan perhitungan analisis regresi berganda diketahui bahwa kualitas produk (X2) lebih berpengaruh terhadap keputusan pembelian kecap Bango pada mahasiswa Universitas Gunadarma daripada promosi (X1).
2. Ada pengaruh yang signifikan antara promosi dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian kecap Bango pada mahasiswa Universitas Gunadarma.
3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (R2) besarnya pengaruh yang diberikan produk dan promosi terhadap keputusan pembelian kecap Bango pada mahasiswa Universitas Gunadarma sebesar 20.4%.

Saran :
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan menyampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Produsen diharapkan tetap mempertahankan kualitas produk, sebaiknya produsen memberikan pelayanan yang dapat memuaskan konsumen, mempertahankan rasa dari produk, melakukan pengemasan yang baik, dan tidak mengganti nama atau merek produk yang sudah dikenal konsumen
2. Produsen diharapkan lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan dalam berpromosi yang pada saat ini banyak dilakukan dengan melakukan terobosan-terobosan baru. Kaitannya dengan semakin mengenalkan produk kepada kosumen dengan maksud agar konsumen lebih mengenal produk tersebut dan akhirnya mereka membeli kemudian menjadi pelangan tetap.



Selengkapnya...

Analisis JURNAL 1

Judul :
Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Membeli Handphone BlackBerry.

Pengarang :
Nanda Lusiana (Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma).

Tahun :
2010

Latar Belakang :
Kebutuhan masyarakat terhadap alat komunikasi semakin meningkat, karena alat komunikasi sangat membantu dalam menjalankan aktivitas mereka. Hal tersebut mempengaruhi para investor untuk menanamkan modalnya pada dunia usaha telekomunikasi. Banyak dari perusahaan telekomunikasi merancang alat komunikasi yang beraneka ragam jenis dan fasilitasnya.
Berkembangnya alat komunikasi juga diiringi dengan semakin berkembangnya dunia teknologi. Dari alat komunikasi yang hanya bisa menampilkan suatu pesan untuk seseorang yang akan dituju hingga menampilkan visualisasi orang yang menelpon. Para modifikator mengembangkan alat yang bias mengirim langsung informasi kepenerima yang disebut telepon seluler atau handphone (HP). Handphone tidak lagi digunakana untuk berkomunikasi atau membantu dalam menjalankan aktivitas saja, tetapi juga memberikan hiburan dengan fasilitas yang telah tersedia. Maka saat ini handphone bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan saja, tetapi sudah menjadi gaya hidup.
Hal tersebut membuat para produsen handphone berlomba-lomba untuk memasarkan produknya. Berbagai macam fitur pada handphone dalam berbagai tingkat harga dan desain yang beragam ditawarkan para produsen untuk menarik konsumen dan untuk menguasai pasar handphone. Dari sekian banyak merek handphone di Indonesia ada merek baru yang memasuki pasar indonesia yaitu Blackberry, dimana Blackberry sendiri sekarang menjadi trend pada kalangan mahasiswa. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam melakukan keputusan pembelian handphone Blackberry.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulisan skripsi ini diberi judul “FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA MEMBELI HANDPHONE BLACKBERRY”.

Rumusan Masalah :
Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikemukakan, maka permasalahan yang menjadi bahasan dalam penelitian ini adalah :
1. Faktor apa yang mempengaruhi keputusan mahasiswa membeli handphone Blackberry ?
2. Faktor apa yang paling besar pengaruhnya dalam keputusan mahasiswa membeli handphone Blackberry ?

Tujuan :
1. Untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi keputusan mahasiswa membeli handphone Blackberry .
2. Untuk mengetahui faktor apa yang paling besar pengaruhnya dalam keputusan mahasiswa membeli handphone Blackberry.

Metode Penelitian :
1. Metode pengumpulan data.
2. Alat analisis, diantaranya Analisis Regresi Berganda dan Analisis Koefisien Determinasi.

Kesimpulan :
Dari hasil analisis dan uji hipotesis yang telah diuraikan sebelumnya penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu :
1. Faktor promosi, distribusi dan gaya hidup secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa menggunakan handphone Blackberry.
2. Secara parsial, dari ke delapan variabel yang besar pengaruhnya terhadap keputusan mahasiswa menggunakan handphone Blackberry adalah faktor promosi.





Selengkapnya...

Senin, 08 Oktober 2012

PEMASARAN (MARKETING)

KONSEP PEMASARAN

Pemasaran (marketing) merupakan sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder (pelanggan, karyawan, pemegang saham). Sebagai ilmu, marketing merupakan ilmu pengetahuan yang obyektif, yang diperoleh dengan penggunaan instrumen-instrumen tertentu untuk mengukur kinerja dari aktivitas bisnis dalam membentuk, mengembangkan, mengarahkan pertukaran yang saling menguntungkan dalam jangka panjang antara produsen dan konsumen atau pemakai. Sebagai strategi bisnis, marketing merupakan tindakan penyesuaian suatu organisasi yang berorientasi pasar dalam menghadapi kenyataan bisnis, baik dalam lingkungan mikro maupun lingkungan makro yang terus berubah.

Agar setiap perusahaan dapat bertahan hidup, maka perusahaan harus selalu berupaya :
1. Menjadikan pemasaran sebagai konsep strategi bisnis yang mampu melakukan tindakan penyesuaian terhadap kondisi lingkungan yang terus berubah, tujuannya agar perusahaan dapat mengatasi persaingan, mencegah merosotnya pangsa pasar, stagnasi, dan mencegah kebangkrutan.
2. Secara terus-menerus perlu melakukan kaji ulang, penyesuaian dan mentransformasikan dimensi-dimensi perubahan, sustainable dan enterprise untuk mendorong penciptaan nilai yang terukur bagi stakeholder.

Marketing sebagai sebuah disiplin ilmu pengetahuan yang berupaya meletakkan asumsi-asumsi yang dapat digunakan dalam menciptkan nilai optimal bagi stakeholder dari waktu ke waktu. Ketika perubahan nilai terjadi, maka konsep pemasaran pun akan terus berubah, sesuai dengan perubahan tuntutan stakeholder dan perkembangan pasar.

Konsep pemasaran yang dapat diidentifikasi setidaknya adalah :
1. pendekatan berorientasi pengalaman (experiential oriented approach)
2. pendekatan berorientasi konsumen (customer oriented approach)
3. pendekatan berorientasi pasar (market oriented approach)
4. pendekatan filosofis
5. pendekatan institusional
6. pendekatan teoritis


PENDEKATAN BERORIENTASI PENGALAMAN

Pendekatan ini dibangun berdasarkan pengalaman pelanggan yang bersifat rasional emosional dalam mengonsumsi produk.

Sense Marketing
Upaya pemasaran untuk menciptakan stimulus yang dapat memiliki daya tarik indrawi (sense or sensory) konsumen, dengan tujuan menciptakan pengalaman personal melalui penglihatan, suara, sentuhan, rasa dan bau.

Emotional Marketing
Upaya pemasaran dengan cara menarik perasaan dan emosi pelanggan (emotional marketing) yang lebih dalam, bertujuan menciptakan pengalaman afeksi yang berkaitan dengan merek tertentu yang menciptakan perasaan gembira dan kebanggaan yang kuat terhadap merek.

Cognitive Experience
Upaya pemasaran dengan cara menciptakan daya tarik intelektual dengan tujuan menciptakan pengalaman kognitif (cognitive experience) dan pemecahan masalah yang menarik bagi pelanggan secara kreatif.

Action Marketing
Upaya pemasaran tindakan (action marketing) bertujuan memengaruhi pengalaman tubuh, gaya hidup, dan interaksi. Serta pemasaran tindakan memperkaya hidup pelanggan dengan meningkatkan pengalaman fisik mereka, menunjukkan pada mereka cara melakukan sesuatu, gaya hidup alternatif dan interaksi.

Relationship Marketing
Usaha pemasaran berdasarkan hubungan (relationship marketing) ini, dirancang untuk menarik aspek sensory, emotion, cognitive experience, action marketing yang menekankan pembentukan hubungan perasaan dan pengalaman pribadi, serta menghubungkan individu dengan dirinya yang ideal , orang lain atau budaya.

Integreted Marketing
Untuk mendorong terbentuknya experiential yang kuat pada pelanggan, perlu merancang sebuah kegiatan yang terintegrasi dalam semua unit organisasi.


PENDEKATAN BERORIENTASI PELANGGAN

Masalah penting dalam pendekatan berorientasi pelanggan adalah bagaimana :
a. mengoptimalkan customer lifetime value.
customer lifetime value adalah jumlah total nilai keuntungan yang diperoleh dari pelanggan dalam sepanjang daur hidup pelanggan (customer lifetime value).
b. menciptakan customer equity.
customer equity adalah jumlah nilai seumur hidup dari semua pelanggan suatu perusahaan.
c. membentuk customer relationship.
customer relationship adalah konsep yang menekankan konsumen sebagai partner, dalam praktik bisnis dapat dibentuk dari aspek-aspek yang terlibat dalam bisnis.


PENDEKATAN BERORIENTASI PASAR

Pendekatan ini pada dasarnya merupakan peralihan dari konsep produk ke konsep yang berorientasi pasar, diyakini sebagai upaya pemasaran untuk mengendalikan atau mencegah terjadi penurunan penjualan.


PENDEKATAN FILOSOFIS

Pendekatan ini berangkat dari serangkaian pernyataan yang mengarakterisasi permasalahan dengan pernyataan-pernyataaan yang diinginkan dalam :
1. pengembangan perusahaan hendaknya berorientasi pada pasar
2. pengembangan rencana strategis jangka panjang
3. membangun relasi jangka panjang dengan para pemasok dan pelanggan


PENDEKATAN INSTITUSIONAL

Dalam pendekatan ini, fokus kajiannya adalah bagaimana sebuah perusahaan dapat memperoleh keuntungan dengan mengoptimalkan parameter produk, biaya, promosi, dan distribusi.


PENDEKATAN TEORITIS

Dalam pendekatan teoritis (marketing knowledge approach) ini, bahwa marketing memiliki sebuah argumentasi teoritis yang menjelaskan realitas bisnis bahwa berorientasi pada produk yang mengarah pada penurunan, dan berorientasi pada pasar akan mencegah penurunan.


Sumber : Hasan,Ali,S.E.,M.M.2008."Marketing".Yogyakarta:Media Pressindo.











Selengkapnya...

Template by : kendhin x-template.blogspot.com