Bijak Mengelola Keuangan Ala Mahasiswa
Banyak
orang bilang, masa kuliah adalah masa yang paling indah setelah masa SMA. Namun
juga masa yang penuh tantangan. Sebab, berbeda dari jaman SMA dan masih
berstatus siswa, sebagai mahasiswa kamu akan dituntut untuk belajar dewasa dan
bertanggung jawab.
Menjadi
mahasiswa sebenarnya punya banyak keuntungan dari segi ekonomi. Satu, dari segi
usia dipandang sudah cukup umur untuk bekerja. Saat ini cukup banyak pekerjaan
yang tersedia bagi mahasiswa, dan bisa dilakukan part-time (paruh-waktu).
Walaupun mungkin status pekerjaannya kurang mentereng, namun setidaknya
kesempatan ini bermanfaat untuk mengasah mental dan menambah ketebalan kantong.
Kedua,
banyak potongan harga yang bisa diperoleh berbekal Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).
Kalau dulu waktu SMA, punya kartu pelajar nggak menjamin bisa dapat macam-macam
diskon. Tapi dengan kartu tanda mahasiswa, kini cukup banyak produsen yang
memberikan diskon atau harga khusus untuk mahasiswa. Alasannya? Menjaring calon
pembeli loyal dan meningkatkan volume penjualan.
Menjadi
mahasiswa juga berarti memperoleh kesempatan untuk belajar mengelola uang
secara maksimal. Apalagi kalau kamu anak kos dengan uang bulanan pas-pasan.
Berikut 5 tips untuk mengelola keuangan dan menghemat yang bisa diterapkan oleh
para mahasiswa :
1. Buat perencanaan anggaran keuangan bulanan setiap awal bulan
1. Buat perencanaan anggaran keuangan bulanan setiap awal bulan
Penting
buat para mahasiswa untuk membuat anggaran keuangan bulanan sebelum kamu
berencana menghabiskan uang. Ini bertujuan untuk memberikan rambu-rambu yang
jelas mengenai bagaimana cara kamu mengelola uang bulanan. Tidak perlu rumit,
minimal ada gambaran jelas tentang alokasi hal-hal berikut : uang makan, uang
transportasi, uang sewa kos (jika ada), uang pulsa, dan uang pembiayaan
tugas-tugas kuliah.
2. Tentukan
prioritas penggunaan uang bulanan
Setelah
kamu menetapkan anggaran keuangan bulanan, selanjutnya kamu harus belajar
menaatinya. Di sini kamu akan belajar pentingnya memilih prioritas dan juga
pengendalian diri. Coba pikirkan, siapa juga sih yang nolak nonton bioskop tiap
ada film oke yang diputar atau hang-out di cafe mahal setiap minggu? Tapi kalau
setelahnya kamu bangkrut dan terancam nggak makan tiap hari, apa iya masih mau
maksain?
3. Tetapkan
jadwal khusus ke ATM, dan jangan bawa ATM saat pergi belanja atau jalan-jalan
Ini
bersumber dari pengalaman pribadi. Namanya juga perempuan, rata-rata doyan
belanja. Kalau kamu termasuk orang yang disiplin dan bisa menahan diri untuk
nggak kalap belanja, bagus. Tapi kalau kamu termasuk yang sebaliknya, ada
baiknya mencoba menerapkan saran ini. Pengalaman membuktikan, membawa kartu ATM
saat pergi keluar atau berbelanja berpotensi membuat kita cenderung belanja
lebih banyak (karena merasa masih punya uang).
4. Belilah
secara grosir untuk barang-barang kebutuhan sehari-hari yang akan selalu
dipakai
Berbelanja
grosir/skala besar untuk barang-barang tertentu dapat membantu menghemat
pengeluaran. Contoh, membeli tisu gulung untuk toilet dalam kemasan besar/jumlah
banyak bakal lebih hemat dibanding beli kemasan kecilnya. Begitu pula dengan
sabun, pasta gigi, shampoo, dan deterjen.
5. Jangan
gengsi makan di warteg/kantin, dan kombinasikanlah menu makananmu secara
kreatif
Harga
makanan di warteg/kantin biasanya akan lebih murah daripada makan di mall atau
di restoran/kafe. Dan harga menu daging akan selalu lebih mahal daripada menu
telur atau sayur. Dengan cerdas mengkombinasikan menu makanan, selain membuat
asupan gizi lebih terjaga, kesehatan kantong juga akan lebih terawat.